Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/KAI_KT-1
Role Basic trainer
Light attack
National origin Republic of Korea
Manufacturer Korean Aerospace Industries
Designed by Daewoo Heavy Industries and Agency for Defence Development (ADD)
First flight November 1991
Introduced 2000
Status Operational
Primary user Republic of Korea Air Force
Number built 92
Unit cost $4.7 million
KT-1 atau Korean Trainer 1 adalah pesawat latih militer bermesin turboprop buatan Korean Aerospace Industry (KAI), Korea Selatan. Pengembangan pesawat rancangan korea pertama ini dimulai pada 1988 oleh KAI dan ADD, pesawat ini adalah pesawat pertama dikelasnya yang sepenuhnya dirancang oleh komputer. Pesawat ini dirancang untuk pelatihan penerbangan akrobatik dan sistem penerbangan kontrol komputer. Di korea pesawat ini dibuat untuk menggantikan T-37 dan T-41. Korea Aerospace Industries (KAI) mengumumkan KT-1 pesawat latih dasar dengan nama kode ``Woongbee , di pabriknya pada November 2000
KT-1 dilengkapi mesin turboprop Pratt&Whitney Canada PT6A-62 dengan tenaga 950 tenaga kuda yang mampu mendorong pesawat samapi kecepatan 648 kilometer per jam serta dapat menjelajah sejauh 1700 kilometer tanpa mengisi ulang bahan bakar. Pesawat ini mempunyai dimensi panjang 10,3 meter, lebar 10,6 meter, dan tinggi 3,7 meter.
KAI memperkirakan mereka bisa mengekspor lebih dari 150 unit KT-1B bernilai sekitar 500 juta dolar AS ke lebih dari 20 negara yang berminat pada tahun 2012.
Sejarah pengembangan
Pengembangan dimulai pada 1988 dibawah program KTX untuk Angkatan Udara Korsel. Pesawat ini adalah pesawat pertama dikelasnya yang dirancang menggunakan program computer CATIA. Sembilan buah prototype berhasil dibuat pada Juni 1991 dan penerbangan pertama diselenggarakan pada November 1991 untuk uji statis dan kelelahan metal (fatigue). Pada 1995 proyek ini secara resmi dinamakan 'Wongbee'atau 'Ungbi'. Pada 1998 uji terbang final dilakukan. Pada 1999 kontrak pembelian 85 pesawat dan 20 pesawat tambahan ditandatangai oleh pemerintah Korea selatan dan Korea Aerospace . Pesawat KT-1 Ungbi pertama diserahkan kepada AU Korsel pada tahun 2000 dan 85 pesawat lengkap terkirim pada tahun 2002.
Varian
KT-1A
Versi awal digunakan oleh AU Korea Selatan
KT-1B
Versi ekspor ke Indonesia.Pada April 2003 Korea selatan menjual pesawat KT-1B ini kepada TNI AU Indonesia. KT-1B adalah KT-1 yang dimodifikasi sehingga memungkinkan pilot untuk mempersiapkan ketrampilan menerbangkan pesawat tempur jet supersonik dan bisa dilengkapi dengan persenjataan ringan untuk pertempuran. KAI pada akhir 2003 mengirimkan tujuh peswat plus spare part ke Indonesia dan juga menyediakan pelatihan bagi pilot dan mekanik Indonesia untuk menerbangkan dan merawat pesawat ini dibawah kontrak lump-sum 60 juta dolar AS. Pada 2006 TNI AU kembali membeli 12 pesawat KT-1B.
KT-1C / XKT-1
Versi ekspor ke Turki.pada Augustus 2007 ,Korea Aerospace Industries (KAI) menandatangani kontrak $500 juta untuk menyuplai 55 versi yang telah ditingkatkan kemampuannya dibanding versi dasar kepada AU Turki.
KO-1
Versi Pengontrol udara garis depan (Forward Air Control) . Pada 29 mei 2003, KAI mengumumkan pengembangan varian lain dari KT-1 yaitu pesawat forward air control KO-1 . KO-1 yang merupakan versi bersenjata dari KT-1, telah menyelesaikan uji coba menembakan senapannya dan menjatuhkan bom. Pesawat ini juga bisa dipasangi peluncur roket dan tangki BBM eksternal. Perusahaan ini optimis varian ini akan terjual kebanyak negara. Saat ini KO-1 dengan senjata eksternal 14 roket 2.75 inchi dan dua tanki BBM eksternal masing-masing berkapasitas 50 galon telah dioperasikan oleh angkatan Udara Korea Selatan.
Operators
Indonesia
Republik Korea
Turki
Specifications (KT-1)
General characteristics
o Crew: 2 in tandem
o Length: 10.26 m ()
o Wingspan: 10.60 m ()
o Height: 3.67 m (13.02 ft)
o Wing area: 16.01 m² (172.3 sq ft)
o Empty weight: 1,872 kg (4,127 lb)
o Loaded weight: 2,422 kg ()
o Max takeoff weight: 2,495 kg (5,500 lb)
o Powerplant: 1× Pratt & Whitney Canada PT6A-62, 950 hp (708 kW)
Performance
o Maximum speed: 648 km/h (350 knots)
o Range: 1,688 km (900 n mi)
o Service ceiling: 11,580 m (38,000 ft)
o Rate of climb: 1,067 m/s (3,500 ft/s)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar