Rabu, 14 September 2016

Sprut SDM1

Sprut SDM1 

2S25 Sprut-SD (Russian: 2С25 «Спрут-СД»; 2S25 "Kraken-SD") arteleri penghancur tank dan tank ringan yang dikembangkan dan diproduksi oleh Volgograd tractor factory untuk memenuhi kebutuhan dari VDV ("Vozdushno-desantnye voyska Rossii", Russian: Воздушно-десантные войска России, ВДВ; Air-landing Forces) di pertengahan tahun 2001. 2S25 Sprut-SD dirancang khusus untuk melawan tank, bunker yang dilapisi material keras dan kekuatan pasukan musuh dengan cara lintas udara dan pendaratan amphibi sebaik unit kekuatan.
Angkatan Bersenjata Rusia akan menggunakan fasilitas senjata artileri penghancur tank 2S25 Sprut-SD yang telah dimodernisasi. Kendaraan canggih ini bisa terjun dari udara menggunakan parasut dan melindungi pasukan lintas udara Rusia. Sebelumnya tank 2S25 Sprut-SD menggunakan sasis dari BMD 3 dan ditenagai dengan sebuah mesin diesel 2V-06-2S yang menghasilkan 510 tenaga kuda. Tank ini memiliki suspensi hydropneumatic dengan ground clearance disesuaikan. Kendaraan tempur Sprut SD ini merupakan kendaraan yang berkemampuan amphibi penuh dengan ditenagai 2 buah waterjet. Kendaraan tempur ini di laut bisa bertahan terhadap gelombang laut level 3. Dan saat berenang masih bisa menembakkan senjata utamanya. Dan tank ini bisa diterjunkan dari pesawat dengan crew berada di dalam kendaraan tempur ini. Kendaraan Sprut SD ini merupakan kendaraan tempur pengganti dari PT 76 yang sudah semakin menua dan tertinggal teknologinya.
Untuk perlindungan Sprut SD ini sangat minim sekali, bagian depan hanya mampu menahan tembakan dari senjata kaliber 12,7 mm sedangkan keseluruhan bodinya hanya mampu menahan tembakan dari senapan ringan dan pecahan peluru arteleri. Namun demikian proteksi ini bisa ditingkatkan dengan menambahkan “add-on armor” serta beragai macam sistem countermeasures. Kendaraan ini juga dilindungi dengan perlindungan Nubika serta automatic fire extinguishing systems.
Self-propelled gun (meriam gerak otomatis) tersebut dipersenjatai dengan meriam smoothbore kaliber 125 mm dengan stabiliser penuh dan mampu menaklukkan rintangan di air. Kendaraan berbobot 18 ton ini juga bisa mendarat dari pesawat militer Il-76 menggunakan parasut majemuk tanpa persiapan khusus. Sejak 2009, pasukan lintas udara Rusia memiliki 25 hingga 50 tank penghancur yang dibagi ke dalam empat kelompok tempur penghancur tank.
Sprut (Gurita) modifikasi baru ini akan berbeda dari Sprut yang sudah dimiliki Angkatan Bersenjata Rusia karena dibuat khusus untuk kendaraan tempur BMD-4M yang saat ini dimiliki pasukan lintas udara Rusia. BMD-4M sendiri merupakan pengganti dari BMD-1, BMD-2 dan BMD-3 yang sudah menua. Untuk kode yang diberikan untuk tank Sprut yang sudah dipermodern ini adalah Sprut-SDM1. 

 Sprut SDM1 di tahun 2015 dalam suatu pameran di dekat Moskow

Sprut-SDM1 ini menggunakan teknologi dari BDM 4M dan T90 MS. Menurut Direktur Eksekutif Pabrik Traktor Volgograd Aleksander Klyuzhev, komponen mesin tenaga penggerak, sistem penggerak, dan transmisi Sprut-SD kelak akan diseragamkan dengan BMD-4M. Mesin yang digunakan tidak lagi menggunakan mesin diesel 2V-06-2S akan tetapi diganti dengan mesin UTD-29 yang menghasilkan tenaga 500 tenaga kuda. Dan mesin UTD-29 ini merupakan mesin yang sama yang terpasang di BMP 3 dan BMD 4M. Mesin UTD-29 lebih modern dibandingkan dengan mesin lama 2V-06-2S.
Kendaraan tersebut juga memiliki sistem pengontrol tembakan yang baru serta sistem pengintaian digital yang mampu membidik sasaran secara akurat baik dalam keadaan terang maupun gelap pada kondisi cuaca apapun yang diambil dari teknologi T90 MS. Sprut yang sudah dimiliki tentara Rusia dilengkapi meriam smoothbore 2a75 125 mm, yang bisa menembak dengan APFSDS (Armour-piercing fin-stabilized discarding-sabot), HE-Frag, HEAT dan ATGM (penembus perisai, peluru kumulatif konvensional, proyektil eksplosif tinggi, serta rudal antitank Reflex) yang dapat melumpuhkan sasaran saat ditembakan menggunakan pembidik sinar laser yang jaraknya bisa mencapai 5 km. Rudal itu tak hanya mampu mengenai musuh berupa tank saja, tetapi juga objek-objek berpelindung baja dan helikopter di ketinggian rendah, serta fasilitas pertahanan lain dalam radius lebih dari lima kilometer. Meriam modifikasi 2A75 dibuat khusus untuk Sprut. Meriam itu merupakan miniatur meriam tank 2A46 yang ada pada tank-tank Rusia T-72, T-80, dan T-90. Untuk amunisi baik amunisi konvensional maupun amunisi berupa rudal bisa membawa sebanyak 40 buah dan 22 buah diantaranya berada di auto loader dan 18 buah di rak tambahan. Kecepatan menembak senjata utama kaliber 125 mm ini sebanyak 7 tembakan per menit. Selain itu pula Sprut-SDM1 dilengkapi dengan RCWS (remotely controlled weapon station) dengan senjata kaliber 7,62 mm. Untuk crewnya sebanyak 3 orang terdiri dari komandan, penembak dan pengemudi.

Nampak adanya RCWS dengan senapan mesin kaliber 7,62 mm 
serta adanya perlengkapan panoramic sight yang baru.

Perwakilan Kementerian Pertahanan Rusia menjelaskan, Sprut bukan sekedar meriam di atas sasis BMD yang bertugas menghancurkan tank. “Kendaraan ini merupakan tank ringan yang bisa dimobilisasi lewat udara dan bisa membantu pasukan lintas udara pada waktu dan tempat yang telah ditentukan.”
Tank penghancur ini bisa memberi tembakan perlindungan bagi pasukan lintas udara yang telah mendarat. Tank 2S25 juga bisa digunakan di berbagai medan, baik di gunung ataupun jalan sempit. “Pada medan sulit seperti itu, yang dibutuhkan bukan ketebalan perisai, melainkan kemampuan manuver dan bobot yang ringan,” kata perwakilan Kementerian Pertahanan Rusia.
Tank biasa membutuhkan persiapan khusus untuk dapat berakselerasi melewati halang rintang di air. seperti menaruh cerobong khusus untuk sirkulasi udara agar tank tersebut kedap air. Namun menurut perwakilan Kementerian Pertahanan Rusia, Sprut dapat menambah kecepatan saat melewati rintangan di air tanpa persiapan khusus.
Sprut tidak hanya berguna bagi pasukan lintas udara, tapi juga bisa melengkapi persenjataan pasukan marinir Angkatan Laut Rusia. Hingga awal era 1990-an, pasukan tersebut dipersenjatai oleh tank amfibi PT-76. Kini, pasukan marinir memiliki tank T-72. Namun, untuk bisa mendaratkan tank tersebut, kapal harus masuk ke kawasan pesisir pantai. Pada saat bersamaan, batalion marinir perintis harus berenang dan membutuhkan perlindungan dari tank-tank pendukung. “Sprut amfibi bisa menjadi solusi atas persoalan tersebut,” cerita ahli militer independen, salah satu penulis buku Novaya Armiya Rossii, Dmitry Boltenkov.
Seperti halnmya di Russia dimana PT 76 sudah semakin menua meskipun berbagai perbaikan dan modifikasi telah dijalankan selama ini. Perbaikan struktur hingga mesin sudah menjadi agenda rutin selama ini, sehingga tetap dapat digunakan dalam peran tempur. Namun jelas semakin tua umurnya maka semakin ketinggalan teknologinya, dan bila terus digunakan maka memerlukan biaya besar untuk terus-terusan mengupdate sistem dan persenjataannya.
Tidak salah bila Tank 2S25 Sprut-SD masuk untuk menggantikan PT-76 karena memiliki peran yang sama sebagai Amphibi Light Tank. Tank ini dirancang untuk pasukan Udara dan Infantri Angkatan Laut yang memiliki peran sebagai tank perusak serta memiliki daya tembak sebanding dengan MBT.
Penambahan Alutsista terutama TNI Angkatan Laut sudah barang tentu menjadi menu wajib untuk memperkuat stigma Poros Maritim.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar