Tank Leopard 2 A4 dan Marder Milik TNI AD
Admin di depan Leopard 2 A4 dan Marder
Sebanyak dua unit MBT Leopard dan dua unit tank Marder telah diserahkan pada 22 Septmber 2013.
Kedatangan Leopard 2A4 di tanah air semalam merupakan kulminasi puncak dari kerja keras berbagai pihak, mulai dari TNI AD khususnya Pussenkav, Kementrian Pertahanan, serta berbagai pihak yang bahu-membahu demi mewujudkan kedatangan MBT pertama dalam sejarah Republik.
Sayangnya, di tengah kesatu-paduan upaya dan semangat pantang menyerah tersebut, beberapa pihak yang kurang bertanggungjawab dengan sengaja menghembuskan isu yang tidak berdasar dan menyesatkan, tanpa didukung oleh bukti-bukti yang sahih dan teruji. Apa saja isu-isu tak berdasar yang melingkupi proses pengadaan Leopard 2A4 dan Leopard 2RI?
1. Leopard 2 si macan kertas
Saat proses kedatangannya, ketika memegang hull Leopard 2A4. Terasa dingin, persis saat kita memegang baja. Tidak mungkin terbuat dari kertas, kalaupun ada kertas itu adalah stiker pemeriksaan Kepabeanan Singapura karena kapal pengangkutnya sempat mampir dari sana. Sejak Seminar Kavaleri di bulan Februari sudah ditulis bahwa Leopard 2 yang dibeli Indonesia sudah akan siap untuk kedatangan menjelang bulan Oktober 2013. Jadi kalau ada yang menyebut Leopard 2 TNI AD adalah macan kertas karena tidak datang-datang, ya salah si pembuat isu sendiri karena tidak sabar. Justru proses kedatangan yang tepat waktu dan sesuai rencana tersebut menunjukkan profesionalisme birokrasi dan kesiapan pengadaan dari Kemhan dan TNI sendiri.
2. Leopard 2, si barang bekas
Isu lain mengatakan bahwa Leopard 2 yang dibeli Indonesia bisa murah karena dibeli dalam keadaan bekas “as is” alias tidak bisa berjalan karena merupakan stok tank rusak eks AD Jerman. Betul, anggaran pertahanan kita yang perlahan ditingkatkan pada saat ini memang belum memungkinkan pengadaan jumlah besar dalam kondisi baru. Tetapi walaupun dibeli dalam keadaan bekas, proses rekondisi dan retrofit dilakukan sesuai dengan standar pabrik yakni Rheinmetall. Buktinya, ketika Leopard 2A4 dikeluarkan dari kandangnya yaitu MV Isolde, mesinnya langsung menyala ketika distarter dan tank bisa dikendarai dengan amat lancar, termasuk naik ke transporter.
3. Leopard 2 saking bekasnya, harus diengkol
Isu yang semakin liar menyebutkan bahwa saking buruknya, semua Leopard 2A4 yang dibeli betul-betul barang bekas sebekas-bekasnya sehingga semua perlengkapan dilepas, termasuk optik bidik. Sistem putar kubahnya pun dilepas, sehingga harus diengkol. Dari pantauan seluruh sistem optik yang terlihat seperti PERI-17 masih komplit lensanya, dan sensor seperti muzzle reference system juga masih terpasang. EMES-15 memang tertutup jendela bajanya, tetapi dari keterangan teknisi Rheinmetall seluruh kelengkapan dasar Leopard 2A4 yang datang semalam sudah terpasang, dan tank ini siap operasional. Sang teknisi yang orang Jerman sampai geleng-geleng kepala, tidak percaya bahwa ada gosip murahan seperti itu.
4. Leopard 2 itu terlalu berat untuk medan Indonesia
Semua bisa melihat sendiri, aspal dermaga cukup kuat menahan beban Leopard 2A4. Dan ketika Leopard 2A4 naik ke trailer dan melindas 12 ban trailer, ban tersebut tidak ada yang pecah, bahkan ketika separuh roadwheel Leopard 2A4 terangkat ke atas, menandakan gaya tekan atau ground pressure yang relatif kecil dan pastinya bisa digunakan di jalan raya tanpa kuatir harus amblas.
5. Mahal ya, TNI AD sampai menyewa satu kapal khusus untuk mengangkut 2 Leopard 2A4 dan 2 Marder 1A3
Yang menyebar gossip semacam ini mungkin harus pergi ke dokter mata dan memeriksa minus matanya. Dari foto yang sudah diunggah terlihat bahwa MV Isolde adalah merchant ship biasa yang juga mengangkut truk-truk berat dan ekskavator. Diantara proses unloading, ekskavator dan truk juga dikeluarkan bergiliran dengan keluarnya Leo 2A4 dan Marder. Selain menurunkan berbagai peralatan berat, juga berlangsung pengiriman kendaraan roda 4 suzuki APV ke dalam kapal tersebut.
Wakil Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin, Senin (30/9) meninjau dua Unit Kendaraan Tempur Tank Leopard 2A4 dan dua Unit Tank Marder 1A3, hasil produksi Jerman yang datang di Gudang Pusat Kendaraan (Gupusran) Direktorat Peralatan TNI AD, Cakung, Jakarta Timur. Turut mendampingi Wamenhan, Kabadan Ranahan Kemhan, Laksda TNI Ir. Rachmad Lubis Direktur Hankam Bapennas, Rizky, dan Dirpalad TNI AD Cakung, Brigjen TNI I Wayan.
Wakil Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin mengamati Leopard 2 A4
Wakil Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin mengamati Marder 1 A3
Prajurit TNI mengendarai Tank Leopard (depan) dalam defile pasukan upacara peringatan HUT ke-68 TNI di Skuadron 2 Halim Perdana Kusumah, Jakarta, Sabtu (5/10/2013). Tank Leopard merupakan perlengkapan persenjataan TNI terbaru yang diperkenalkan kali pertama pada peringatan HUT ke-68 TNI yang mengangkat tema “Profesional, Militan, Solid dan Bersama Rakyat TNI Kuat”
Leopard 2 A4 dan Marder 1 A3 di HUT TNI ke 68 pada tangal 5 Oktober 2013
Leopard 2 A4 saat dibawa ke Kodam V Brawijaya
dalam HUT Hari Kartika 15 Desember 2013
Dalam rangka memperingati Hari Juang Kartika dan Hari Ulang Tahun ke-65 Kodam V/Brawijaya tahun 2013. TNI AD menyelenggarakan Pameran Alutsista dan Industri Strategis Berskala Nasional di buka untuk masyarakat umum secara gratis yang rencana di buka oleh Kasad pada tanggal 13 Desember 2013 setelah sholat Jumat bertempat di Balai Prajurit dan Lapangan Kodam V/Brawijaya. Pameran yang akan berlangsung sampai tanggal 17 Desember 2013 pukul 08.00 s.d 21.00 juga akan dimeriahkan oleh Demonstrasi Terjun Payung oleh beberapa prajurit TNI AD antara lain dari Kopassus dan Kostrad pada tanggal 15 Desember 2013 pukul 08.00. Selain itu juga ada Atraksi Fly Pass Helikopter tempur dan Drum Band Canka Lokananta Taruna Akademi Militer Magelang serta Bela Diri Militer dan Kesenian Masyarakat Jawa Timur.
Pada tanggal 15 Desember 2013 setelah Upacara Hari Juang Kartika dilanjutkan Defile Pasukan TNI AD dan Kendaraan Alutsista, masyarakat diberikan kesempatan untuk menaiki Tank-Tank TNI AD dengan bebas.
Untuk itu Kepala Penerangan Kodam V/Brawijaya Kolonel Arm Totok Sugiarto, mengajak kepada seluruh masyarakat Jawa Timur untuk nonton Pameran Alutsista dan Industri Strategis Berskala Nasional ini, karena Pameran tahun 2013 ini bertepatan diselenggarakan di Jawa Timur dan bertempat di Kodam V/Brawijaya Jl. R. Wijaya No. 1 Surabaya.
Kolonel Arm Totok Sugiarto juga menjelaskan tentang Alutsista yang di Pamerkan antara lain sebagai berikut : Tank Leopard 2 A4, Tank Marder 1A3, 14 Unit Tank Tarantula, 13 Unit Tank AMX 105 mm, 13 Unit Tank Anoa, 2 Unit Tank Panhard, 2 Unit Tank Saladin, 45 Unit Tank Scorpion, 2 Unit Tank Scorpion Non 90, Tank Stormer Komando, Tank Stormer APC, 6 Pucuk Meriam 105 mm/Tarik M101, 6 Pucuk Meriam 105 mm, 12 pucuk Meriam 57 mm, 6 Pucuk Rain Metal 20 mm, 3 Unit Helly Bolco 105, 3 Unit Helly Serbu MI-35 (Rusia), 4 Unit Helly Serbu MI 17 (Rusia), 2 Unit Helly Bell 205 dan 3 Unit Helly Bell 412. Tank Leopard dan Tank Marder sudah datang pada Senin (9/12) pukul 20.00 WIB di Lapangan Makodam V/Brawijaya.
Pada tanggal 15 Desember 2013 setelah Upacara Hari Juang Kartika dilanjutkan Defile Pasukan TNI AD dan Kendaraan Alutsista, masyarakat diberikan kesempatan untuk menaiki Tank-Tank TNI AD dengan bebas.
Untuk itu Kepala Penerangan Kodam V/Brawijaya Kolonel Arm Totok Sugiarto, mengajak kepada seluruh masyarakat Jawa Timur untuk nonton Pameran Alutsista dan Industri Strategis Berskala Nasional ini, karena Pameran tahun 2013 ini bertepatan diselenggarakan di Jawa Timur dan bertempat di Kodam V/Brawijaya Jl. R. Wijaya No. 1 Surabaya.
Kolonel Arm Totok Sugiarto juga menjelaskan tentang Alutsista yang di Pamerkan antara lain sebagai berikut : Tank Leopard 2 A4, Tank Marder 1A3, 14 Unit Tank Tarantula, 13 Unit Tank AMX 105 mm, 13 Unit Tank Anoa, 2 Unit Tank Panhard, 2 Unit Tank Saladin, 45 Unit Tank Scorpion, 2 Unit Tank Scorpion Non 90, Tank Stormer Komando, Tank Stormer APC, 6 Pucuk Meriam 105 mm/Tarik M101, 6 Pucuk Meriam 105 mm, 12 pucuk Meriam 57 mm, 6 Pucuk Rain Metal 20 mm, 3 Unit Helly Bolco 105, 3 Unit Helly Serbu MI-35 (Rusia), 4 Unit Helly Serbu MI 17 (Rusia), 2 Unit Helly Bell 205 dan 3 Unit Helly Bell 412. Tank Leopard dan Tank Marder sudah datang pada Senin (9/12) pukul 20.00 WIB di Lapangan Makodam V/Brawijaya.
dalam HUT Hari Kartika 15 Desember 2013
Latihan mengemudikan Leopard 2 A4 untuk familiarisasi
Latihan mengangkut Leopard 2 A4
Kadatangan Leopard 2 A4 dan Marder periode ke 2
Leopard 2 A4
Leopard 2 A4 di dalam kapal pengangkut untuk dibawa ke Indonesia
52 Unit tank milik TNI yang dibeli dari Jerman tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. 52 Tank yang tiba di Indonesia itu terdiri dari 24 tank Leopard dan 28 tank Marder. 52 Tank tersebut merupakan bagian dari 164 unit tank Leopard dan Marder yang sudah dipesan dari Jerman. Kedatangan tank yang diproduksi Rheinmetall AG perusahaan industri pertahanan asal Jerman sekaligus menandai babak baru kerja sama militer antara Indonesia dan Jerman.
Sebanyak 52 Tank milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) rencananya akan dilibatkan dalam peringatan Hari Ulang Tahun TNI ke 69 yang akan dipusatkan di Surabaya Oktober mendatang.
Puluhan kendaraan tempur buatan Jerman tersebut diantaranya 24 Tank Leopard dan 28 Tank Marder, tiba di Pelabuhan Jamrud, Tanjung Perak Surabaya, Sabtu (6/9/2014) dengan Kapal Serasi X yang diberangkatkan dari Jakarta.
Puluhan kendaraan tempur buatan Jerman tersebut diantaranya 24 Tank Leopard dan 28 Tank Marder, tiba di Pelabuhan Jamrud, Tanjung Perak Surabaya, Sabtu (6/9/2014) dengan Kapal Serasi X yang diberangkatkan dari Jakarta.
Kol Arm Totok Sugiharto Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V Brawijaya mengatakan, Tank Leopard dan Marder ini akan mengikuti parade militer pada puncak acara HUT TNI.
"Tank ini diberangkatkan dari Jakarta menggunakan kapal turun di Pelabuhan Tanjung Perak," kata Kol Arm Totok Sugiharto, Sabtu (6/9/2014).
Dia menambahkan, kendaraan tempur tersebut akan ditempatkan di Yonkav 8 Tank Divif 2 Kostrad, Pasuruan sebelum mengikuti puncak peringatan HUT TNI.
"Tank ini diberangkatkan dari Jakarta menggunakan kapal turun di Pelabuhan Tanjung Perak," kata Kol Arm Totok Sugiharto, Sabtu (6/9/2014).
Dia menambahkan, kendaraan tempur tersebut akan ditempatkan di Yonkav 8 Tank Divif 2 Kostrad, Pasuruan sebelum mengikuti puncak peringatan HUT TNI.
"Jenis Tank Leopard ini dapat mengarungi medan Indonesia yang berat. Selain ampuh di darat juga dapat meluncur di sungai," ujarnya.
Sebanyak 100 Tank Leopard 2A4 dibeli pemerintah Indonesia seharga US$1,7 juta atau sekitar Rp16,4 miliar per unit. Setiap unitnya berkapasitas empat orang dan mampu melaju dengan kecepatan maksimum 72 km/jam. Fitur utama termasuk kit perlindungan modular, daya tahan, meningkatnya mobilitas dan meningkatkan kemampuan-recce. Tank Leopard adalah kendaraan tempur berbobot 62 ton dengan tinggi 3 meter. Tank jenis ini juga dilengkapi dengan meriam kaliber 120 meter. Selain itu, kendaraan perang tersebut juga dilengkapi sistem pengontrol penembakan digital dan laser penjejak jarak serta mampu membidik dalam kegelapan.
Sementara tank jenis Marder memiliki berat lebih ringan, yakni sekitar 33 ton. Tank jenis ini mampu mengangkut prajurit dengan kapasitas 9 orang.
Sebanyak 100 Tank Leopard 2A4 dibeli pemerintah Indonesia seharga US$1,7 juta atau sekitar Rp16,4 miliar per unit. Setiap unitnya berkapasitas empat orang dan mampu melaju dengan kecepatan maksimum 72 km/jam. Fitur utama termasuk kit perlindungan modular, daya tahan, meningkatnya mobilitas dan meningkatkan kemampuan-recce. Tank Leopard adalah kendaraan tempur berbobot 62 ton dengan tinggi 3 meter. Tank jenis ini juga dilengkapi dengan meriam kaliber 120 meter. Selain itu, kendaraan perang tersebut juga dilengkapi sistem pengontrol penembakan digital dan laser penjejak jarak serta mampu membidik dalam kegelapan.
Sementara tank jenis Marder memiliki berat lebih ringan, yakni sekitar 33 ton. Tank jenis ini mampu mengangkut prajurit dengan kapasitas 9 orang.
Diangkut menuju Markas Resimen Kavaleri (Menkav) 1 Marinir di Semarung, Ujung
Berada di Markas Resimen Kavaleri (Menkav) 1 Marinir di Semarung, Ujung
Markas Resimen Kavaleri (Menkav) 1 Marinir di Semarung, Ujung, terlihat beda daripada biasanya. Markas komando pelaksana satuan tempur pemukul dan pendarat Pasukan Marinir 1 Surabaya yang identik dengan tank amfibi itu dipenuhi tank-tank angkatan darat.
Sebanyak 24 tank tempur utama Leopard 2A dan 28 Ranpur Infanteri Marder 1A3 memadati markas Marinir di timur Makoa Armatim itu. Puluhan tank tersebut didatangkan TNI-AD langsung dari Jerman. Tank tiba di Surabaya akhir pekan lalu dengan menggunakan kapal ro-ro Serasi X. Peralatan utama sistem persenjataan (alutsista) matra darat tersebut dijadwalkan tampil dalam rangkaian HUT Ke-69 TNI.
Tank yang semula berwarna hijau polos itu sudah dicat doreng kombinasi hitam-cokelat tua khas pusat kesenjataan infanteri dan kavaleri TNI-AD. ’’Kami siapkan dukungan tempat perawatan untuk kesuksesan HUT TNI,’’ tegas Komandan Pasmar 1 Brigjen TNI Mar Kasirun Situmorang.
Dengan lokasi yang terbatas, Menkav 1 Marinir meminggirkan sejumlah tank amfibinya seperti BMP-3F dan LVT-7. Apalagi sebagian lapangan apel digunakan untuk memarkir alutsista Korps Marinir dari komando pelaksana lain. Misalnya, brigade infanteri, resimen artileri, dan resimen bantuan tempur.
Material tempur ditempatkan di Menkav 1 Marinir lantaran paling dekat dengan Dermaga Ujung, tempat parade dan demonstrasi. Sebelum Leopard dan Marder dioperasikan ke Dermaga Ujung, kendaraan tempur itu ditinjau petinggi TNI-AD. Wakil KSAD Letjen TNI M. Munir akhir pekan lalu memastikan kondisi tank-tank pengadaan 2014 tersebut siap digunakan. Dengan demikian, saat pelaksanaan defile dan demo, diharapkan tidak ada masalah.
Jadwal selanjutnya, ada 21 unit diserahkan pada Desember mendatang. Pada 2015, datang empat gelombang pengiriman, yakni 25 unit pada Maret, tiga unit pada Juni, 21 unit pada September, dan 21 unit pada Desember.
Sisanya, 24 unit diserahkan Rheinmetall ke Kementerian Pertahahan pada April 2016, 14 unit pada Juni, dan pengiriman terakhir sebanyak 21 unit diserahkan November 2016,
Sebanyak 24 tank tempur utama Leopard 2A dan 28 Ranpur Infanteri Marder 1A3 memadati markas Marinir di timur Makoa Armatim itu. Puluhan tank tersebut didatangkan TNI-AD langsung dari Jerman. Tank tiba di Surabaya akhir pekan lalu dengan menggunakan kapal ro-ro Serasi X. Peralatan utama sistem persenjataan (alutsista) matra darat tersebut dijadwalkan tampil dalam rangkaian HUT Ke-69 TNI.
Tank yang semula berwarna hijau polos itu sudah dicat doreng kombinasi hitam-cokelat tua khas pusat kesenjataan infanteri dan kavaleri TNI-AD. ’’Kami siapkan dukungan tempat perawatan untuk kesuksesan HUT TNI,’’ tegas Komandan Pasmar 1 Brigjen TNI Mar Kasirun Situmorang.
Dengan lokasi yang terbatas, Menkav 1 Marinir meminggirkan sejumlah tank amfibinya seperti BMP-3F dan LVT-7. Apalagi sebagian lapangan apel digunakan untuk memarkir alutsista Korps Marinir dari komando pelaksana lain. Misalnya, brigade infanteri, resimen artileri, dan resimen bantuan tempur.
Material tempur ditempatkan di Menkav 1 Marinir lantaran paling dekat dengan Dermaga Ujung, tempat parade dan demonstrasi. Sebelum Leopard dan Marder dioperasikan ke Dermaga Ujung, kendaraan tempur itu ditinjau petinggi TNI-AD. Wakil KSAD Letjen TNI M. Munir akhir pekan lalu memastikan kondisi tank-tank pengadaan 2014 tersebut siap digunakan. Dengan demikian, saat pelaksanaan defile dan demo, diharapkan tidak ada masalah.
Jadwal selanjutnya, ada 21 unit diserahkan pada Desember mendatang. Pada 2015, datang empat gelombang pengiriman, yakni 25 unit pada Maret, tiga unit pada Juni, 21 unit pada September, dan 21 unit pada Desember.
Sisanya, 24 unit diserahkan Rheinmetall ke Kementerian Pertahahan pada April 2016, 14 unit pada Juni, dan pengiriman terakhir sebanyak 21 unit diserahkan November 2016,