Kendaraan Tempur Yang Bisa Diterjunkan
Bersama Awaknya
BMD (Boyevaya Mashina Desanta) 4M
Kendaraan tempur infanteri generasi keempat BMD-4M yang diproduksi oleh Kurganmashzavod JSC. BMD 4M ini dikembangkan oleh Volgograd Tractor Plant dan Tula KBP Instrument Design Bureau dan merupakan varian modernisasi dari BMD 4. BMD 4M memiliki dimensi panjang 6 meter, lebar 3,15 meter, dan tinggi 2,7 meter dengan berat 13,5 ton. Kendaraan tempur BMD 4 M ini dilengkapi persenjataan meriam semi automatis kaliber 100 mm 2A70 / peluncur rudal dengan berat 332 kg.
Meriam jenis 2A70 kaliber 100 mm
Meriam jenis 2A70 didampingi dengan persenjataan automatis kaliber 30 mm 2A72 yang terpasang di turret. Senapan kaliber 30 mm 2A72 bisa menembakan amunisi dari jenis GSh-6-30 dengan muzzle velocity 960m/s dengan kecepatan tembak 300 peluru per menit. Sedangkan meriam utama bisa menembakan amunisi dari jenis 3UOF17 atau 3UOF19 dengan kecepatan tembak 10 tembakan per menit dengan muzzle velocity antara 250m/s sampai 355m/s. Selain 2 jenis amunisi tersebut meriam kaliber 100 mm bisa juga untuk menembakkan Arkan Tandem 9M117M1 dan Konkurs anti-tank guided missile (ATGM) systems. Selain persenjataan tersebut masih dilengkapi dengan persenjataan sekunder berupa senapan automatis kaliber 7.62 mm PKT. Lalu bagian turret di bagian depan masing-masing sisi dilengkapi dengan pelempar granat asap. Semua bagian kendaraan ini dilapisi lapisan anti peluru. Semua bagian chasis dan turretnyanya dari bahan aluminium yang melindungi awak kendaraan dan pasukan infanteri dari tembakan senjata ringan. Untuk mesinnya BMD 4M menggunakan mesin diesel type UTD-29 yang menghasilkan tenaga sebesar 500 hp. BMD 4M memiliki kecepatan 69,4 km/jam di jalan raya dan 10 km/jam saat berenang dan jarak jelajah sejauh 500 km di jalan raya. BMD 4M memiliki ground clearance antara 130 mm hingga 530 mm.
BTR 4M nampak bersama awaknya
Oleh sebab itu, pada tahun 2014 Militer Rusia telah menerima paket alutsista berupa sejumlah prototipe kendaraan serbu angkut udara BMD-4M. BMD 4M juga telah melalui uji coba pendaratan. Dengan menggunakan sistem parasut terbaru, yaitu sistem Bakhcha-U, pendaratan kendaraan tempur ini terbilang halus. Perhatikan urutan foto di bawah ini saat uji coba tanggal 17 Juli 2014 di daerah Ryazan.
BMD 4M saat mau diuji coba diterjunkan dari pesawat angkut jenis Ilyusin Il 76
Saat BMD 4M keluar dari badan pesawat Ilyusin Il 76
Saat BMD 4M keluar dari badan pesawat Ilyusin Il 76
Nampak parasut terbaru Bakhcha-U mulai mengembang
Parasut terbaru Bakhcha-U mengembang penuh
BMD 4M nampak mendarat dengan sukses
Dalam uji coba sistem parasut terbaru Bakhcha-U, pada bulan November
lalu, kendaraan tempur BMD-4M “dilemparkan” dari pesawat angkut kelas
berat IL-76 sebanyak sebelas kali. Parasut yang digunakan adalah
Bakhcha-U dengan sebelas kubah raksasa sebesar 350 meter persegi yang
hampir berukuran sebesar rumah. Solusi teknologi yang digunakan dalam
parasut raksasa ini dapat mengurangi kelebihan beban awak di dalam
kendaraan pada saat pendaratan. Ketika BMD mendarat, parasut akan
otomatis terlepas, dan kendaraan akan dapat segera mulai berlaga di
medan perang. Selama
pengujian sistem pendaratan parasut Bakhcha-U yang berlangsung pada
akhir tahun lalu, pasukan militer memastikan bahwa BMD-4M dapat mendarat
menggunakan parasut dengan pasukan di dalamnya dan tidak membahayakan
nyawa pasukan serta kendaraan dapat mendarat di lokasi yang diinginkan
dengan tepat. Uji
coba sistem parasut Bakhcha-U belum selesai dan akan berlangsung hingga
akhir 2016. Demikian hal ini disampaikan oleh seorang pekerja di
perusahaan Holding Technodynamics, tempat sistem ini dikembangkan. Pada
2017, sistem ini akan mulai dipasok ke pasukan militer. Dan selanjutnya pada 2017, pasukan penerjun payung Rusia diperkirakan akan mulai menerima kendaraan tempur infanteri terbaru yang dapat terjun dari pesawat dan langsung menuju medan perang dengan membawa para awak kendaraan di dalamnya.
Bagi pasukan penerjun payung yang bertugas untuk mengoperasikan kendaraan tepat di garis musuh tanpa dukungan tank atau artileri, BMD-4M jelas merupakan penyelamat sesungguhnya. BMD-4 modern memiliki cadangan daya yang besar (500 kilometer tanpa mengisi bahan bakar), kecepatan tinggi (70 kilometer/jam), dan pelindung lapis baja serta daya tembak yang telah ditingkatkan. Berkat kualitas yang dimiliki kendaraan ini, kelompok “infanteri bersayap” dalam waktu singkat dapat mengalahkan musuh di wilayah kekuasaan mereka tanpa mengalami cedera.
Kemampuan lainnya adalah pendaratan kendaraan lapis baja dari pesawat langsung di medan perang dan aman bagi awak kendaraan yang berada di dalamnya. Kendaraan dan awaknya sebaiknya tidak dipisahkan karena setelah pendaratan, para pasukan akan menghabiskan waktu yang berharga untuk mencapai BMD dan membawanya ke mode siap perang. Hilangnya waktu dalam peperangan akan mengakibatkan risiko hilangnya nyawa. Itulah sebabnya pasukan tetap berada di dalam BMD pada saat pendaratan.
Untuk dapat membuat kendaraan tempur lapis baja “jatuh dari langit” tanpa kehilangan kualitasnya serta aman bagi para personil di dalamnya sangat sulit, mengingat bebannya yang mencapai 13,5 ton dikarenakan adanya peningkatan kualitas senjata yang lebih modern dan peningkatan amunisi. Pendahulunya, yaitu BMD-3, memiliki massa lima ton lebih ringan.
Bagi pasukan penerjun payung yang bertugas untuk mengoperasikan kendaraan tepat di garis musuh tanpa dukungan tank atau artileri, BMD-4M jelas merupakan penyelamat sesungguhnya. BMD-4 modern memiliki cadangan daya yang besar (500 kilometer tanpa mengisi bahan bakar), kecepatan tinggi (70 kilometer/jam), dan pelindung lapis baja serta daya tembak yang telah ditingkatkan. Berkat kualitas yang dimiliki kendaraan ini, kelompok “infanteri bersayap” dalam waktu singkat dapat mengalahkan musuh di wilayah kekuasaan mereka tanpa mengalami cedera.
Kemampuan lainnya adalah pendaratan kendaraan lapis baja dari pesawat langsung di medan perang dan aman bagi awak kendaraan yang berada di dalamnya. Kendaraan dan awaknya sebaiknya tidak dipisahkan karena setelah pendaratan, para pasukan akan menghabiskan waktu yang berharga untuk mencapai BMD dan membawanya ke mode siap perang. Hilangnya waktu dalam peperangan akan mengakibatkan risiko hilangnya nyawa. Itulah sebabnya pasukan tetap berada di dalam BMD pada saat pendaratan.
Untuk dapat membuat kendaraan tempur lapis baja “jatuh dari langit” tanpa kehilangan kualitasnya serta aman bagi para personil di dalamnya sangat sulit, mengingat bebannya yang mencapai 13,5 ton dikarenakan adanya peningkatan kualitas senjata yang lebih modern dan peningkatan amunisi. Pendahulunya, yaitu BMD-3, memiliki massa lima ton lebih ringan.
Rusia
adalah satu-satunya negara yang melakukan pendaratan kendaraan tempur
bersamaan dengan awaknya. Prancis pernah mencoba membuat sistem serupa,
tapi proyek tersebut menewaskan beberapa personil selama proses uji
coba. Negara-negara Eropa lainnya kemudian memutuskan untuk tidak
mendaratkan kendaraan perang dengan awak di dalamnya.
Seperti pendahulunya, BMD-3, BMD-4M tidak hanya mampu berjalan di
daratan dan terbang. Kendaraan perang ini juga mampu berenang. Ia mampu
berenang dengan kecepatan 10 kilometer/jam dan dapat mengatasi hambatan
meski tanpa persiapan. Fleksibilitas tinggi yang dimiliki kendaraan
tempur ini adalah salah satu persyaratan yang harus dimiliki setiap
kendaraan lapis baja dan kendaraan infanteri militer Rusia.
Listing that catalog documents printable as well as have them practical immediately after finish this adventure. https://imgur.com/a/aXScD8A https://imgur.com/a/k8qO7P8 https://imgur.com/a/5rMkmjq https://imgur.com/a/C4qQWL0 https://imgur.com/a/lG0fMtv https://imgur.com/a/AWKrfJV https://imgur.com/a/D2vwvly
BalasHapus