Mil Mi 35 TNI AD
Mil Mi 35 P saat datang di Indonesia
Kokpit helikopter yang dibuat kedap udara agar tahan dalam
kondisi NBC
Sementara untuk teknisi, duduk di dalam ruang kargo. Mi-35P merupakan helikopter bermesin ganda yang ditujukan untuk memberikan dukungan bagi tentara darat dari jarak dekat, menghancurkan kendaraan lapis baja serta sebagai alat transportasi pasukan atau barang; artinya helikopter ini merupakan alat tempur pasukan infantri yang terbang.
Mi-35P diberi lapisan proteksi layaknya ranpur lapis baja. Mi-35P
dibekali pelindung lapisan baja untuk menahan terjangan proyektil.
Keseluruhan bodi helikopter dirancang untuk mampu menahan tembakan
proyektil kaliber 12,7 mm, termasuk pada lima bilah rotornya. oleh karena itu oleh pilot Soviet yang berbahasa Rusia, Mi-35P dijuluki
letayushiy tank atau tank terbang. Konon tubuh dan kanopi kacanya mampu
menahan tembakan dari jarak cukup dekat.
Nama lainnya adalah buaya karena kemiripan bentuk.
Rotor
utama Mi-35P terbuat dari bahan campuran titanium dan fiber glass
sehingga mampu menghasilkan tenaga putaran dan balance yang lebih
maksimal terhadap lima bilah rotornya. Jumlah bilah rotornya bagian atas helikopter itu berjumlah lima dengan panjang 17,3 meter. Kemudian rotor pada bagian ekor
terbuat dari bahan alumunium pilihan dan mampu berperan sebagai stabilizer
dengan sangat baik. Bilah rotor bagian ekor berjumlah tiga dengan panjang 3,9 meter. Khusus untuk kompartemen pilot dan kopilot
dirancang mampu menahan serbuan proyektil dari kaliber 37 mm dengan
material kevlar. Panjang sayap adalah 6,5 meter. Dari sisi proteksi, heli ini menjadi wahana yang sangat
pas untuk membawa VVIP melintasi wilayah yang rawan.
Untuk mengantisipasi serangan-serangan dari rudal panggul, ini dibuktikan dengan hadirnya perangkat Radar warning receiver, IR (infra red) jammer, flares, dan optional heat diffusers pada Mi-24/Mi-35 generasi terkini.
Dudukan untuk perangkat flare
Mil Mi 35 mulai dimiliki
TNI Angkatan Darat sejak Oktober 2010. Terdapat lima unit Mi-35P yang
bermarkas di Skuadron 31/Serbu Pusat Penerbangan TNI-AD. Pembelian
helikopter tersebut merupakan realisasi perjanjian pemerintah RI dan
Rusia pada September 2007 menggunakan fasilitas kredit pembelian luar
negeri dari pemerintahan Rusia sebesar 56,1 juta dolar AS atau setara
dengan 64,5 miliar rupiah. Harga itu termasuk pencakupan persenjataan
dan amunisi serta pelatihan bagi para calon awak pesawat.
Bagi para pemerhati alutsista Indonesia, hadirnya Mi-35P pada tahun 2010 juga menandai era baru kesenjataan helikopter militer. Pasalnya, lewat Mi-35P mulai diperkenalkan penggunaan rudal, dalam hal ini rudal anti tank AT-9 Spiral-2. Sebelum-sebelumnya, jenis heli kombatan TNI AD paling banter hanya dipersenjatai kombinasi kanon, SMB (senapan mesin berat), dan roket FFAR. Selain diperkenalkannya rudal untuk heli TNI AD.
Di Indonesia, helikopter tempur Mil Mi-35 P itu dimodifikasi dengan menambahkan senjata mesin fleksibel berkaliber 12,7 mm dan senjata laras ganda dengan kaliber 30mm. Mi-35P juga menjadi helikopter pertama di lingkungan TNI yang dibekali kanon internal (fixed weapon), yaitu jenis GSh-30K kaliber 30 mm. Kanon dua laras ini disematkan pada sisi kanan kokpit. Bekal amunisi untuk kanon ini adalah 750 peluru.
Dalam beberapa kesempatan, Puspenerbad TNI AD selain memamerkan sosok rudal AT-9, juga ditampilkan roket S-8 kaliber 80mm, dan pelontar chaff/flare. Ada cukup banyak varian senjata yang dapat dibawa, pada intinya Mi-35P dibekali 4 hardpoints senjata dalam 2 sayap. Berikut adalah opsi-opsi paket senjata yang dapat dipasang di Mi-35P.
Nampak sayap dengan panjang 6,5 meter dengan 4 hardpoints senjata dalam 2 sayap. Kabin
barang dan kokpit terhubung dengan ukuran panjang 2,83 meter, lebar
1,46 meter dan tinggi 1,2 meter sehingga mampu mengangkut delapan
tentara yang dapat menembakkan senjata mereka dari jendela samping yang
dapat dibuka.
Senjata mesin fleksibel berkaliber 12,7 mm dan nampak juga FN MAG dengan peluru kaliber 7,62 mm x 51 mm yang bisa ditembakkan dari jendela samping yang
dapat dibuka.
Di Indonesia, helikopter tempur Mil Mi-35 P itu dimodifikasi dengan menambahkan senjata mesin fleksibel berkaliber 12,7 mm dan senjata laras ganda dengan kaliber 30mm. Mi-35P juga menjadi helikopter pertama di lingkungan TNI yang dibekali kanon internal (fixed weapon), yaitu jenis GSh-30K kaliber 30 mm. Kanon dua laras ini disematkan pada sisi kanan kokpit. Bekal amunisi untuk kanon ini adalah 750 peluru.
Nampak di bagian depan terpasang kanon internal (fixed weapon), yaitu jenis GSh-30K kaliber 30 mm
Sosok rudal AT 9 Spiral 2 dan roket S 8 kaliber 80 mm
Dalam beberapa kesempatan, Puspenerbad TNI AD selain memamerkan sosok rudal AT-9, juga ditampilkan roket S-8 kaliber 80mm, dan pelontar chaff/flare. Ada cukup banyak varian senjata yang dapat dibawa, pada intinya Mi-35P dibekali 4 hardpoints senjata dalam 2 sayap. Berikut adalah opsi-opsi paket senjata yang dapat dipasang di Mi-35P.
Helikopter
itu dapat terbang hingga kecepatan 335 kilometer per jam dengan jumlah
kebutuhan bahan bakar 360 liter avtur per jam. Bobot di darat helikopter
tersebut tanpa muatan adalah 8,5 ton dan mampu mebawa delapan tentara
ditambah senjata eksternal berbobot 1,5 ton.
Rudal AT 9 Spiral 2 dan roket S 8 kaliber 80 mm
Mil Mi 35 P TNI AD sedang melakukan manuver tempur
Spesifikasi Mil Mi-35P
Produksi : Mil Helicopter
Awak : 3 (pilot, perwira persenjataan, teknisi)
Kapasitas : 8 prajurit atau 4 tandu
Panjang : 17,5 meter
Diameter baling-baling : 17,3 meter
Rentang Sayap : 6,5 meter
Rotor : lima blade main rotor dan tiga blade tail rotor
Tinggi : 6,5 meter
Berat kosong : 8.500 kg
Berat maksimum lepas landas : 12.000 kg
Mesin : 2× Isotov TV3-117 turbin, 1.600 kW (2.200 hp) masing-masing
Performa
Kecepatan maksimum : 335 km per jam
Kecepatan menanjak : 12,5 meter per detik
Ketinggian terbang maksimum : 4.500 meter
Lama terbang (endurance) : 4 jam
Jarak jangkau : 500 km
Jarak jangkau tempur : 160 km
Kapasitas bahan bakar internal : 1.840 liter avtur
Kapasitas bahan bakar tambahan : 500 liter per hardpoints
Jarak jangkau dengan bahan bakar tambahan : 1.000 km
Persenjataan
– 30 mm Yakushev-Borzov multi-barrel machine gun
– 1500 kg bom
– 4× Peluru kendali anti tank
– 4× 57 mm S-5 rocket pod atau 4× 80 mm S-8 rocket pod
– 2× 23 mm meriam dua laras (machinegun-pod)
– 4× tangki bahan bakar eksternal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar